Testimonial

Bapak BJ Habibie :

“Karir yang ditekuni di bidang kelistrikan mendapat tantangan dan sekaligus “gemblengan” pada saat Saudara Zuhal diangkat sebagai Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara(PLN), disaat terjadi krisis listrik tahun 1992. Pengalaman dan keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas sebagai Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara telah mengantar Saudara Zuhal sebagai Direktur Jendral Listrik dan Pengembangan Energi pada tahun 1995. Selanjutnya pada tahun 1997, Saudara Zuhal diberikan kesempatan untuk kembali membina Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kemudian ketika saya mendapat kepercayaan sebagai Presiden Republik Indonesia yang ketiga, saudara Zuhal diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua BPPT dalam Kabinet Reformasi Pembangunan”.

Dr. Ahmad Mohamed Ali Al Madani – President of Islamic Development Bank(IDB) :

“Prof.Zuhal Abdul Kadir displays a remarkable personality indeed, both assertive and compassionate, built upon a profound Islamic education and an impressive academic record; this personality actually permeates all aspects of his multi faceted relationship to his community, to his acquaintances, to his academic and political environment and to his international network of friends and co-workers alike.

A shadow of shyness and humility softens his already attractive character and makes a gentle communicator out of him.

Not by chancedid Prof. B.J. Habibie nominate him to fill his own earlier position of Minister for Science and Technology after he was inducted as the 4thPresident of the Republic of Indonesia; these respected ideas and innovation.

The IIFTIHAR was established amid very high expectations for the future of the Ummah, and the choice of Prof. Habibie’s caliber proved to be reliable assets in this perspective; I would not shy away from acknowledgigng that Prof. Zuhal has been a wise choice for the important post of the Secretary General of IIFTIHAR, and a commendable reference for the following generation of Muslim scientist and intellectuals”.

Bapak Emil Salim

“Semula saya apriori mendengar kata teknologi. Dalam bayangan saya, teknologi itu hanya serupa pembuatan pesawat terbang,” kata Prof.DR.Emil Salim. “Tapi setelah mendengar penjelasan Zuhal dan membaca bukunya mengenai iptek, saya sangat kagum dengan visinya mengenai pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan rakyat. Saya pernah berdiskusi dengan para cendikiawan di Singapura. Ternyata visi iptek mereka sama dengan Zuhal, yaitu pada masa mendatang iptek akan condong pada bioteknologi, teknologi informasi dan material teknologi”

“Ketika diwawancarai sebelum berangkat ke Tokyo, Pak Emil mengatakan di depan Bu Ratih dan Pak Ramadhan K.H.: “Pada waktu banyak orang mengerubungi Habibie, Zuhal tak pernah menjilat beliau. Zuhal dekat dengan beliau karena ketulusannya, kesamaan idenya, bukan karena ada udang di balik batu. Ia tipe intelektual, bukan birokrat, dan rajin menulis buku. Ia terbuka, jujur dan berdedikasi. Ia sangat tahu Islam, kombinasi iman dan takwa ada di dalam dirinya.”

Prof. Yoichi Kaya – The University Of Tokyo

“Saya senang bisa hadir dalam promosi doktornya dijakarta dan mengejutkan bahwa para penguji terdiri dari profesor yang sangat terkenal di dunia internasional seperti Prof. Sumitro. DR. Zuhal menyampaikan presentasinya dengan baik yang sangat memuaskan saya. Tanpa diragukan lagi ia bisa meraih Doktornya.

Setelah itu saya bertemu dengannya beberapa kali dan kariernya terus meningkat. Saya pernah bertemu dengan Zuhal dan istrinya ketika berlangsung Kongres Energi Sedunia di Madrid pada 1992. Pada saat itu ia menjadi Direktur Utama PLN dan mengundang saya dan istri ke restoran yang bagus. Pada 1998 ia datang ke Tokyo sebagai Meteri Riset dan Teknologi dan Ketua Forum Indonesia-Jepang di mana saya menjadi anggotanya. Setelah Habibie berhenti sebagai Presiden, Zuhal juga berhenti dari Pemerintahan. Tapi saya tahu ia sangat aktif dalam kegiatan akademis di Indonesia.

  1. Zuhal sudah berusia 60 tahun. Di Eropa usia 40 tahun disebut sebagai 20tahun kedua, yangberarti kita memperbaharui diri kita setiap 20tahun. DR.Zuhal mencapai usia 20tahun ketiga, dan saya berharap ia masih cukup muda untuk mencapai target baru di dalam hidupnya. Ganbare, Zuhal-San!”

Bapak Nurcholis Madjid

“Dalam bayangan saya, yang paling tepat memimpin ICMI adalah Pak Zuhal. Latar belakang pendidikan, keluarga dan sosial budaya Pak Zuhal memenuhi kriteria sebagai cendekiawan yang memiliki akar di dalam keagamaan.Saya pernah diminta Bang Imad (Muhammad Imaduddin Abdulrahim) untuk menjadi ketua ICMI tapisaya menolak karena pekerjaan saya sudah terlampau banyak. Kalau saya menerimanya nanti justru tidak efektif,” kata Nurcholish Madjid yang diwawancarai oleh Pak Ramadhan, mengomentari proses pemilihan Ketua Umum ICMI pada saat Muktamar ke-III (tahun 2000).

Kesibukannya sebagai Menristek ia masih menyempatkan diri datang ke acara-acara yang diadakan Paramadina serta Klub Kajian Agama (KKA)yang diadakan Bapak Nurcholis Madjid. KKA adalah semacam seminar bulanan yang rutin dilakukan di Hotel Regent. “Semua itu dimungkinkan atas kebaikan teman-teman dari manajemen Hotel Regent. Pernah pada suatu kali Zuhal datang secara diam-diam ke KKA dan duduk di belakang. Padahal pada waktu itu ia sudah menjadi Menteri. Ia juga beberapa kali mengundang saya untuk berceramah, begitu juga sebaliknya,” kata Nurcholis Madjid kepada Bapak Ramadhan yang mewawancarainya.

Bapak Achmad Tirtosudiro

Pak Tirto juga menilai, sebagai abdi negara, Zuhal yang juga alumnus ITB ini, dinilai berdedikasi tinggi. Banyak sifat-sifat baiknya yang patut menjadi teladan penjabat lain, termasuk dalam memegang prinsip. “Tentunya yang menilai dan lebih tahu adalah atasan beliau,”kilahnya.

Namun Pak Tirto menekankan, Zuhal di matanya adalah pribadi yang berkesan, orangnya baik, jujur dan patut menjadi teladan. Zuhal, lanjutnya, adalah sosok ilmuwan dan cendekiawan yang bersahaja.

Ketika banyak orang berfikir bagaimana menaikkan harga, ia malah sebaliknya. Dia justru pernah beberapa kali memangkas harga suatu proyek yang tinggi, sehingga bisa mengurangi beban Pemerintah.

“Suatu hal yang saya sangat respek adalah pribadinya yang demikian itu. Ia merupakan fenomena tersendiri yang cukup menarik. Ketika Orang berfikir untuk menaikkan harga suatu proyek, dia justru sebaliknya. Dia saya lihat sebagai seorang penjabat yang bisa berbuat demikian dengan segala ketulusannya.”