Selamat Jalan Guru Zuhal

Selamat Jalan Guru Zuhal

zuhal ristek inovasi nasional_selamat jalan

Post by Dedi Panigoro

 

Prof Zuhal Abdul Qadir… begitu banyak kenangan kami terhadap beliau.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi periode 1999-2000 ini tutup usia pada usia 74 tahun, Sabtu, 15 Agustus 2015 pukul 08.57 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Penerima tanda penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana pada 1999 itu mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, karena komplikasi asma dan infeksi paru.

Tokoh ristek kelahiran Cirebon, 15 Mei 1941 ini semasa hidupnya pernah menjabat Direktur Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta Direktur Utama dan Komisaris Utama PT PLN. Ia juga pernah menjadi Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN), dan Ketua Dewan Riset Nasional.

Prof Zuhal ini adalah dosen saya, Arifin dan Yani di ITB, beliau mengajar pelajaran Pengantar Teknik Tenaga Listrik. Ia dikenal sebagai sosok yang low profile, tekun, dan tidak pernah berprasangka buruk terhadap orang lain. Beliau juga amat menyukai seni. Pada konser-konser musik yang kami selenggarakan, beliau selalu tak ketinggalan hadir.

Selepas menjabat sebagai Menristek, beliau tetap terus menggeluti dunia sains dan teknologi. Selama hidup beliau telah menghasilkan puluhan publikasi ilmiah serta sejumlah buku mengenai inovasi di bidang sosial, ekonomi dan iptek.

Acara “Tribute to Professor Zuhal” yang diadakan oleh civitas akademika Universitas Al-Azhar Indonesia, 5 Maret 2014 di Auditorium Arifin Panigoro.

Kami memiliki kedekatan khusus dengan Prof Zuhal. Paman beliau, almarhum Mursal, turut terlibat dalam usaha almarhum ayah kami, Jusuf Panigoro, sekitar tahun 1955.

Pada saat beliau menjadi Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (dikenal sebagai UAI), saya dan Sugiharto menggagas pembangunan gedung Universitas Al-Azhar dengan bantuan Bank Mandiri. Kini gedung pendidikan tersebut telah berdiri megah di kawasan Blok M, Jakarta Selatan dan ruang auditoriumnya diberi nama Arifin Panigoro. Kemudian saya diangkat menjadi Ketua Dewan Penyantun Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI).
Inilah sebuah era di mana ilmu pengetahuan, teknologi, kewirausahaan dan inovasi menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan (growth) bukan akumulasi modal, bukan pula penggunaan scarce resources atau sumber-sumber langka (baca: sumber daya alam) sebagaimana dirumuskan dalam model ekonomi klasik.

(Prof Zuhal Abdul Qadir)
Sumber:
Kompas, 16 Agustus 2015
Zuhal.id